Kamis, 04 Agustus 2011

Sambutan Pengelingsir Pasemetonan Sri Karang Buncing

 
Sambutan Pengelingsir
Pasemetonan Sri Karang Buncing

Om Suastyastu

Angayubagia kami haturkan ke hadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa dan Ida Bhatara Kawitan, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya sebuah buku yang menguraikan keterkaitan para leluhur warga Sri Karang Buncing dalam perjalanan sejarah raja-raja Bali-Kuno, dilengkapi silsilah atau lelintihan Sri Karang Buncing, berhasil diwujudkan.Penyusunan lelintihan (silsilah) Sri Karang Buncing telah dirintis sejak tahun 1937 dalam suatu paruman di Pura Kawitan Karang Buncing Belahbatuh, Gianyar. Setelah melalui jeda waktu cukup
lama, gagasan atau pokok-pokok pemikiran penyusunan lelintihan yang dihasilkan pada pertemuan tersebut dilanjutkan lagi tahun 1991, dalam sebuah paruman di Pura Dadia Karang Buncing Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.Dalam paruman di Celuk tersebut dibentuk sebuah tim dipimpin Wayan Gede Bargawa dengan anggota Jro Mangku Suwena Karang dan Wayan Suwenda Karang, untuk meneruskan penyusunan silsilah yang telah dirintis sebelumnya. Tim tersebut berhasil menyusun sebuah buku lelintihan yang dikenal di kalangan warga Sri Karang Buncing dengan nama Buku Kuning.Penyempurnaan silsilah terus menerus dilakukan oleh Wayan Gede Bargawa dan hasil karyanya yang berjudul ”Tatwa Lelintihan Buncing Belah Batuh” telah dimuat dalam Kalender Sri Karang Buncing tahun 2004. Kami melihat silsilah atau lelintihan yang susunan Wayan Gede Bargawa telah memberi inspirasi dan menjadiacuan dalam penyusunan buku berjudul Kebo Iwa dan Sri Karang Buncing dalam Dinasti Raja Raja Bali Kuno yang disusun Made
Bawa ini, disamping sumber-sumber lain yang cukup kuat sebagai suatu referensi penulisan buku.
Mudah-mudahan upaya-upaya yang cukup gigih dari Made Bawa, S. Fil. H. dapat memenuhi harapan masyarakat pemerhati sejarah Bali pada umumnya dan warga Sri Karang Buncing khususnya, yang keberadaannya telah diungkap secara lebih jelas dalam buku ini. Kelak buku ini akan menjadi catatan dan acuan yang sangat penting dan amat bermanfaat tidak saja bagi warga Sri Karang Buncing, tetapi juga bagi Bali dan dunia yang berniat mengetahui dan menekuni sejarah keberadaan Bali. Karena itu kami menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terimakasih kepada Made Bawa, penyusun buku ini. Ketekunannya menelusuri dokumentasi, prasasti, piagem, dan kesabarannya mengumpulkan bermacam data, telah membuahkan hasil berupa buku yang sangat penting dan bermanfaat ini. Terimakasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi bantuan hingga buku ini berhasil diterbitkan.

Om Awignam Astu Namo Siddham 
Om Shanti Shanti Shanti Om 

Blahbatuh, Juli 2011
Pengelingsir Pasemetonan Sri Karang Buncing
Jro Wayan Gede Oka

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More